Rabu, 21 Juli 2010

Ra bi’ah Al-‘Adawiah

Seorang zahid perempuan yang amat besar dari Bashrah, di irak. Hidup antara tahun 713-801 H. Dalam suau riwayat ia adalh seorang hamba yang kemudian dibebaskan, yang selanjutnya ia banyak beribadat, bertaubat, dan menjauhi kehidupan duniawi, hidup dalam kesederhanaan dan menolak segala bantuan material yang diberikan orang kepadanya.

Ajaran yang dibawa oleh Ra bi’ah Al-‘Adawiah adalah Mahabbah, mahabbah secara bahasa berarti mencintai secara mendalam, sedangakan dari segi tasawuf mahabbah berarti keadaan (hal) jiwa yang mulia yang bentuknya adalah disaksikannya (kemutlakan) Allah SWT, oleh hamba, selanjutnya yang dicintainya juga menyatakan cinta kepada yang dikasihi-Nya dan yang seorang hamba mencintai Allah SWT. Mahabbah Allah kepada hamba yang mencintai-nya itu selanjutnya dapat mengambil bentuk iradah dan rahmah Allah yang diberikan kepada hamba-Nya dalam bentuk pahala dan nikmat yang melimpah

Jadi mahabbah merupakan suatu keadaan jiwa yang mencintai Tuhan sepenuh hati, sehingga sifat-sifat yang dicintai (Tuhan) masuk ke dalam diri yang dicintai. Tujuannya adalah untuk memperoleh kesenangan batiniah yang sulit dilukiskan dengan kata-kata, tetapi hanya dapat dirasakan oleh jiwa

Kecintaan rabi’ah yang tulus tanpa mengharapkan sesuatu pada tuhan, terlihat dari ungkapan doa-doa yang disampaikannya, contoh doanya “Ya Tuhanku, bila aku menyembah-Mu lantaran takut kepada neraka, maka bakarlah diriku dalam neraka; dan bila aku menyembah-Mu karena mengharapkan surga, maka jauhkanlah aku dari surga; namun jika aku menyembah-Mu hanya demi Engkau, maka jangnlah Engkau tutup Keindahan Abadi-Mu”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar